. Eko Cahyadi 41: November 2012

Selasa, 13 November 2012

0 KEYAKINAN YANG SALAH TERHADAP BULAN MUHARRAM

KEYAKINAN YANG SALAH TERHADAP BULAN MUHARRAM
1.         Anggapan Sial. Dalam pandangan masyarakat Jawa, Muharram (Suro) merupakan bulan keramat. Sehingga sebagian dari mereka tidak berani untuk menyelenggarkan suatu acara terutama hajatan dan pernikahan. Bila tidak di-indah-kan akan menimbulkan petaka dan kesengsaraan bagi mempelai berdua dalam mengarungi bahtera kehidupan. Hal ini diakui oleh seorang tokoh keraton Solo. Bahkan katanya, “Pernah ada yang menyelenggarakan pernikahan di bulan Suro (Muharram), dan ternyata tertimpa musibah!”. Maka kita lihat, bulan ini sepi dari acara pernikahan dan hajatan.
2.         Nuansa Kesyirikan Yang Aneh. Selain itu, untuk memperoleh keselamatan, diadakan berbagai kegiatan “aneh”. Sebagian masyarakat mengadakan tirakatan pada malam 1 Suro , entah di tiap desa, atau tempat lain seperti puncak gunung, dst. Sebagiannya lagi mengadakan sadranan, berupa pembuatan nasi tumpeng yang dihiasi aneka lauk dan kembang lalu di larung (dihanyutkan) di laut selatan disertai kepala kerbau dengan keyakinan supaya sang ratu pantai selatan berkenan memberikan berkahnya dan tidak mengganggu. Peristiwa seperti ini dapat disaksikan di pesisir pantai selatan seperti Tulungagung, Cilacap dan lainnya.
Di Solo, acara kondang yang menyertai Muharram (Suro) dan sudah menjadi tradisi adalah kirab kerbau bule yang terkenal dengan nama Kyai Slamet di keraton Kasunanan Solo. Peristiwa ini sangat dinantikan oleh warga Solo dan sekitarnya, bahkan yang jauhpun rela bersusah-payah mendatanginya dengan jalan kaki, dst. Apa tujuannya ? Tiada lain, untuk ngalap berkah dari sang kerbau, supaya rejekinya lancar, dagangan laris, dan sebagainya. Naudzubillahi min dzalik. Padahal, dalam pandangan banyak orang, kerbau merupakan simbol kebodohan, sehingga muncul peribahasa Jawa untuk menggambarkannya, “bodo ela-elo koyo kebo”. Acara lainnya adalah jamasan pusaka dan kirab (diarak) keliling keraton.
Pembaca yang budiman, itulah sekelumit gambaran kepercayaan masyarakat khususnya Jawa terhadap bulan Muharram (Suro). Tahayul semacam ini, diwarisi dari zaman sebelumnya mulai animisme, dinamisme, hindu dan budha. Ketika Islam datang keyakinan-keyakinan tersebut masih kental menyertai perkembangannya. Bahkan terjadi sinkretisasi (pencampuran). Ini bisa dicermati pada sejarah kerajaan-kerajaan Islam di awal pertumbuhan dan perkembangan selanjutya, hingga dewasa ini ternyata masih menyisakan pengaruh tersebut. Lalu, apakah budaya seperti ini patut kita lestarikan ?
KOREKSI TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT SEPUTAR MUHARRAM (SURO)
1.         Keyakinan bahwa bulan Muharram adalah bulan sial. Seperti yang dianut orang Jawa sebagaimana kami paparkan di atas, dalam pembahasan ilmu agama Islam biasa disebut dengan Tathayyur ( تَطَيُّرْ ) atau Thiyarah ( طِيَرَةٌ ) yakni suatu anggapan bahwa suatu keberuntungan atau kesialan itu didasarkan pada kejadian tertentu, waktu, atau tempat tertentu.
Orang-orang jahiliyyah dahulu meyakini bahwa Tathayyur ini dapat mendatangkan manfaat atau menghilangkan mudharat. Setelah Islam datang, keyakinan ini dikategorikan kedalam perbuatan syirik yang harus dijauhi. Dan Islam datang untuk memurnikan kembali keyakinan bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah Ta’ala dan membebaskan hati ini dari ketergantungan kepada selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf: 131)
Maka, seseorang yang meyakini bahwa barangsiapa yang mengadakan acara pernikahan atau hajatan yang lain pada bulan Muharram itu akan ditimpa kesialan dan musibah, maka orang tersebut telah terjatuh ke dalam kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Rasulullah  mengkabarkan hal tersebut dalam sabdanya ,
الطِّـيَرَةُ شِـرْكٌ
Artinya: “Thiyarah itu adalah kesyirikan.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi)
Parapembaca, ketahuilah bahwa perbuatan ini digolongkan ke dalam perbuatan syirik karena beberapa hal, yaitu:
a)         Seseorang yang ber-thiyarah berarti dia meninggalkan tawakkalnya kepada Allah Ta’ala. Padahal tawakkal merupakan salah satu jenis ibadah yang Allah Ta’ala perintahkan kepada hamba-Nya. Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, semuanya di bawah pengaturan dan kehendak-Nya. Keselamatan, kesenangan, musibah, dan bencana, semuanya datang dari Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu, tidak ada suatu makhluk pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasai sepenuhnya).” (QS. Hud: 56)
b)   Seseorang yang bertathayyur berarti dia telah menggantungkan sesuatu kepada perkara yang tidak ada hakekatnya (tidak layak untuk dijadikan tempat bergantung). Ketika seseorang menggantungkan keselamatan atau kesialannya kepada bulan Muharram atau bulan-bulan yang lain, ketahuilah bahwa pada hakekatnya bulan Muharram itu tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Hanya Allah-lah satu-satunya tempat bergantung. Allah Ta’ala berfirman, “Allah adalah satu-satunya tempat bergantung.” (QS. Al Ikhlash: 2)
Orang yang ber-tathayyur tidaklah terlepas dari dua keadaan,
Pertama: meninggalkan semua perkara yang telah dia niatkan untuk dilakukan.
Kedua: melakukan apa yang dia niatkan namun di atas perasaan was-was dan khawatir.
Tidak diragukan lagi bahwa dua keadaan ini sama-sama mengurangi nilai tauhid yang ada pada dirinya.
2.         Kemudian, keyakinan yang terkait dengan Kerbau Kiai Slamet, Jamasan, pusaka-pusaka tertentu dan sebaginya, ini merupakan keyakinan yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. Hal ini karena pelaku ngalap berkah yang seperti itu, mempunyai keyakinan bahwa ada dzat lain yang mampu mendatangkan keselamatan/berkah serta menolak bahaya selain Allah Ta’ala. Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala menerangkan, “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi”, niscaya mereka menjawab: “Allah”.Katakanlah:”Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri’.’ (QS. Az-Zumar: 38)
Pembaca, ibadah apa pun bentuknya adalah haram diperuntukkan kepada selain Allah Ta’ala. Dan tawakkal, istighatsah (minta keselamatan), isti’anah (minta pertolongan), takut dan mengharap adalah ibadah, dan yang lain sebagainya dari macam-macam ibadah semuanya hanya untuk Allah Ta’ala. Inilah prinsip tauhid, yaitu memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala semata, yang menjadi landasan paling mendasar di dalam Islam. Barangsiapa yang melanggarnya maka ia jatuh ke dalam kesyirikan. Kecil atau besar-nya kesyirikan tersebut tergantung jenis pelanggarannya.
Dan sudah merupakan prinsip agama ini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang berhak di-ibadahi. Setiap peribadahan kepada selain Allah Ta’ala adalah ibadah yang batil dan pelakunya terancam kekal di neraka jahannam apabila tidak bertaubat dari perbuatannya. Allah Ta’ala berfirman,
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Rabb) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al Hajj: 62)
Barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta’ala, “Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117).
Dan Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pelaku kesyirikan kekal di neraka jahannam pada ayat-Nya,“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. Al Maidah: 72)
Maka, apakah patut kita samakan kekuasaan Allah Ta’ala Yang Maha Esa dengan makhluk yang lemah? Apalagi dengan hewan, keris, akik, dan batu, yang merupakan benda mati?
Kesimpulannya, bahwa bulan Muharram atau dikenal dengan Suro merupakan bulan yang mulia. Maka tidak sepantasnya apabila kaum muslimin mempunyai anggapan miring terhadapnya, dengan menjadikan sebagai bulan keramat. Sehingga menyeret mereka jatuh ke lembah kesyirikan, dengan melakukan acara-acara yang merupakan cerminan dari keyakinan mereka yang keliru. Akibatnya dosa yang disandang semakin banyak karena dilakukan pada bulan yang mulia.
Sumber: Buletin Istiqomah

0 Kumpulan Beberapa Nasehat Para Wali Allah

KUMPULAN BEBERAPA
WASIAT  DAN NASEHAT



NABI MUHAMMAD SAW

Ma'rifat adalah Modalku, Akal fikiran adalah Sumber agamaku,
Cinta adalah dasar hidupku, Rindu kenderaanku,:: Zikrullah adalah kawan dekatku,::
Keteguhan adalah perbendaharaanku,:: Duka adalah kawanku, Ilmu adalah senjataku,::
Ketabahan adalah pakaianku,:: Kerelaan adalah sasaranku,::
Faqr (kesederhanaan) adalah kebanggaanku, Menahan diri adalah pekerjaanku,
Keyakinan adalah makananku, Kejujuran adalah perantaraanku,
Ketaatan adalah ukuranku, Berjihad adalah perangaiku
Dan Hiburanku adalah sholat
                    
Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
Bersungguh-sungguhlah engkau mencari Syurga.
Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa ditangan mereka.
Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajud karena sesungguhnya pertolongan itu beserta qiamullail.

Nabi Muhammad saw bersabda : Wahai Ali apakah
engkau menginginkan 600 ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ?
Lalu, Imam Ali as menjawab :
Wahai,Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat Lalu,
Rasulullah saw bersabda :
Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat.
1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan kewajiban
mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu.
2.Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia,maka sibukkanlah
dirimu dengan urusan akhirat.
3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela)orang lain, maka uruslah aibmu sendiri.
4. Jika manusia saling memperindah dunianya,makahiasilah akhiratmu.
5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak amal,maka beramallah
yang ikhlas.
6. Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai perantaranya,
maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu.

Sesungguhnya orang yang paling dibenci di hadapan Allah Ta'ala ialah orang yang
ditinggalkan Allah Ta'ala bersendirian; Ia tersesat dari jalan yang benar dan
bergerak tanpa petunjuk; Apabila ia dipanggil kepada perkebunan dunia ini, ia giat;
Tetapi apabila ia dipanggil ke perkebunan akhirat, ia enggan
serta bertangguh;Seakan-akan untuk apa yang ia giat adalah
wajib baginya, sedangkan segala yang untuk itu, ia enggan tidak dituntut darinya.



SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB KWH
“Ketahuilah..!! Sesungguhnya kalian akan mati dan setelah itu dibangkitkan. Kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal kalian, serta mendapatkan balasan yang setimpal. Karena itu jangan tertipu kehidupan dunia. Kehidupan dunia ini penuh ujian, bersifat sementara dan sarat dengan tipu daya. Semua yang ada didalamnya akan musnah. Para penghuninya pun saling berebut untuk memperolehnya. Ketahuilah! “kalian beserta segala perhiasan kehidupan dunia akan mengalami hal yang sama dengan mereka yang terdahulu, orang-orang yang panjang umurnya dan lebih megah rumahnya. Sekarang jasad mereka telah menjadi tulang belulang, rumah mereka kosong. Mereka berada dikubur dekat dan penghuninya terasingkan. Mereka digerogoti oleh cacing,tertimbun oleh bebatuan dan pasir. Bayangkan kalian kelak akan menjadi seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri dikubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian jika kiamat tiba, semua yang dikubur dibangkitkan dan segala rahasia yang tersembunyi dalam dada dibongkar, pada saat itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan sesuai dengan perbuatanya selama hidup didunia.”

“Hapalkanlah lima hal ini :
1.      Seorang hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah SWT
2.      Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya
3.      Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya
4.      Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui jawabanya, hendaknya tiak malu untuk mengatakan,”Allah SWT Ynag Maha Mengetahui
5.      Bagi iman,sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak memiliki kesabaran

AS-SYAHID SAYYIDINA HASAN SYABABUL JANNAH,RA
Tinggalkan apa yang meragukan hatimu, beralihan kepada sesuatu yang tidak meragukan hatimu, karena sesungguhnya kebenaran itu membawa ketenangan di dalam hati.

Manusia celaka karena tiga hal : Sombong, rakus dan dengki.
Sombong adalah penyebab rusaknya agama dan karena sifat inilah iblis mendapat laknat.
Rakus adalah musuh bagi hati manusia dank arena sifat inilah Nabi Adam dikeluarkan dari surga.
Dengki adalah menuju kejahatan dank arena sifat inilah Qabil membunuh Habil.

AS-SYAHID SAYYIDINA HUSEIN SYABABUL JANNAH,RA
“Bilamana dunia dianggap sesuatu yang sangat berharga, maka sesungguhnya pahala Allah SWT adalah lebih berharga dan lebih mulia, bilamana tubuh ini dirawat hanya untuk menyambut kematian, maka terbunuhnya seseorang dengan pedang dijalan Allah SWT lebih utama. Bilamana rizki yang sudah ditentukan, maka sedikitnya keserakahan seseorang dalam berusaha adalah lebih baik. Bilamana harta benda dihimpun hanya untuk ditinggalkan, maka apa gunanya seorang pelit terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan.”

“Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, banyak bicara adalah membual (omang kosong), tergesa-gesa adalah kebodohan, kebodohan adalah aib, berlebih-lebihan (dalam berkata) adalah omong kosong, berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah kejahatan dan berteman dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.”

Bilamana dirimu digigit oleh kekejaman masa, maka janganlah kamu mengadu kepada
manusia. Dan janganlah kamu meminta selain kepada Allah Tuhan yang Maha penolong, yang Maha Tahu dan yang Maha Benar. Karena seandainya kamu hidup dan kamu telah berkeliling dari belahan barat sampai kebelahan timur, maka tentu kamu tidak menemukan seorangpun yang mampu membuat orang lain bahagia atau sengsara.

SYEIKH AL-IMAM IBRAHIM BIN ADAM,RA
10 Pesan Ibrahim bin Adam
1. kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak-Nya.
2. kalian mengaku mencintai Rasul-Nya, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
3. kalian membaca Al-Qur’an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
4. kalian banyak diberi nikmat karunia, akan tetpi kalian tidak mensyukurinya.
5. kalian mengatakan bahwa syetan adalah musuh, tetapi kalian justru mengikuti
langkahnya.
6. kalian mengaku bahwa Syurga adalah benar adanya,
namun kalian tidak melakukan amalan2 yg mengantar kesana.
7. kalian mengaku bahwa Neraka adalah benar adanya,
tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
8. kalian mengaku bahwa kematian benar adanya,
namun kalian tidak mempersiapkan diri kesana.
9. kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain,
tetapi kalian lupa akan kekurangan diri sendiri.
10.kalian menguburkan jenazah,
akan tetapi tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa kematian

Ada 7 perkara yg perlu di ingat :
1.      orang yg banyak bicara janganlah kamu harapkan sangat kesadaran hatinya
2.      orang yg banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata2 hikmat darinya
3.      orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan
sangat kemanisan ibadahnya
4.      orang yg cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya
5.      orang yg memilih berkawan dengan orang yg zalim
janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya
6.      orang yg mencari keredhaan manusia janganlah harapkan
sangat akan keredhaan Allah swt daripadanya

SAYYIDINA AL-IMAM ALI ZAINAL ABIDIN AS-SAJAD,RA
“Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu kepada dunia dan kecenderungan untuk meramaikanya, tidaklah engkau menjadikan sebagai pelajaran terhadap para pendahulumu yang telah ditelan bumi serta para ssahabatmu yang telah membuatmu bersedih karena kepergianya, demikian juga kawan-kawanmu yang telah berpindah kedalam tanah, mereka sekarang telah berada didalam perut bumi, dibalik permukaanya, kebaikan-kebaikan mereka ikut lebur menyatu didalamnya, sudah berapa banyak manusia-manusia yang telah dibinasakan oleh kekejaman masa dari abad ke abad, serta beberapa banyak manusi-manusia yang telah dirusak oleh bumi dengan bencana-bencananya, lalu merka ditenggelamkan di dalam gumpalan tanhnya, dari berbagai jenis manusia yang pernah engkau ajak bergaul dan kemudian mereka kamu antarkan ke dalam kuburnya.”
“Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh dunia dari mereka yang justru mendiaminya, dan betapa banyak manusia yang telah dibanting oleh dunia dari mereka yang justru menempatinya, lalu dunia itu tidak mau mengangkatnya lagi dari keterpelesetanya, tidak menyelamatkanya dari kebinasaanya, tidak menyembuhkan dari kepedihanya, tidak membebaskanya dari penyakitnya, dan tidak melepaskanya dari penderitaanya.”

“Amal yang paling utama disisi Allah SWT, adalah sesuatu yang dilakukan menurut sunnah Rasulullah SAW.”
“Orang-orang yang menjadi pimpinan para manusia adalh orang-orang yang  bermurah hati dan bertaqwa, sedangkan diakhirat nanti, yang mulia adalah orang-orang ahli agama, ahli keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa, karena sesungguhnya ulama adalah ahli waris para nabi.”

SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD AL-BAQIR,RA
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang mukmin atau bukan,tetapi tak akan menyambar orang yang berzikir.”

“Wahai putraku hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya merupakan kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas,tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan,tak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.”

“Seburuk-buruknya seorang teman itu adalah seseorang yang hanya menemanimu ketika kamu kaya dan meninggalkanmu ketika kamu miskin”

“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah mensyukurinya. Jika engkau merasa rizki lambat datang, perbanyaklah istigfar. Jika engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WANI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati,bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH, INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ DZAALIMIIN. “

SAYYIDINA AL-IMAM JA’FAR AS-SHODIQ(Amudusy-Syaraf ' ),RA
Keseimbangan tobat dan ibadah akan menimbulkan prilaku yang baik yang mendapat Ridho dari Allah swt. Sebab dengan tobat kita akan menyadari akan semua kesalahan  yang pernah kita lakukan,dan dengan tobat pula dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt. Sesuai sabda Rasulullah saw : “apabila Allah swt menghendaki  seseorang menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari akan kesalahan2 nya.”

Tiada bekal yg lebih utama daripada taqwa,tiada sesuatu yang lebih baik daripada diam, tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebidohan,tiada penyakit yang lebih parah daripada berbohong. jika engkau mendengar suatu kalimat dari seorang muslim,maka bawalah kalimat itu pada sebaik2'y tempat yang engkau temui,jika engkw tidak mampu untuk mendapatkan wadah tempat kalimat tersebut,maka celalah dirimu sndri*

Barangsiapa ang menjaga hatinya dari kelalaian berdzikir, melindungi dirinya dari jerat syahwat,serta menjaga akalnya dari penyimpangan,dia akan dikelompokan kedalam golongan mereka yang hidup hatinya. Kemudian bagi meeka yng menjaga diri dari memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi, yang memelihara keimananya dari bid’ah-bid’ah yang merusak,serta memelihara hartanya dari sesuatu yang haram,maka dirinya akan dikelompokan kedalam golongan orang-orang yang sholeh.
Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak engkau sukai dari perbuatan saudaramu, maka carilah satu,atau bahkan sampai 70 alasan, untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu, jika engkau masih blum mendapatkanya, maka katakanlah,  semoga ia mempunyai alasan tertentu(knp berbuat demikian)yg aku tidak mengetahuinya.

Duhai Anakku! Barangsiapa membuka aib orang lain, maka aib keturunannya akan tersingkap. Barangsiapa menghunus pedang seorang yang bengis, maka dia akan terbunuh darinya. Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakakan saudaranya, maka dia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Barangsiapa memasuki tempat-tempat yang biasa dikunjungi orang-orang bodoh, maka dia akan direndahkan. Barangsiapa bergaul dengan Ulama, dia akan dimuliakan. Dan barangsiapa memasuki tempat-tempat kemaksiatan, maka dia akan dituduh berbuat maksiat

IMAM HASAN BASHRI,RA
“ Hidup didunia bagaikan ular berbisa yang lembut sentuhanya dan racunya akan mematikan. Berhati-hatilah hidup di dunia yang penuh pesona, rayuan dan godaan.”

“Engkau tidak akan memperoleh hakikat iman selama engkau mencela seseorang dengan   sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri. Perbaikilah aibmu, baru kemudian engkau perbaiki orang lain. Setiap kau perbaiki satu aibmu, maka akan tampak aib lain yang harus kau perbaiki. Akhirnya kau sibuk memperbaiki dirimu sendiri. Dan sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah SWT adlah dia yang sibuk memperbaiki dirinya sendiri. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari kiamat, hari dimana aib terbuka dan mata menangis.”

Orang Zuhud itu mempunyai tiga Syarat :
1.      Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya,
menerima apa yang ada, juga tidak merisaukan segala sesuatu yang tidak ada, akan
tetapi giat dalam bekerja, karena bekerja adalah mencari rizki, sedangkan mencari
rizki, suatu kewajiban.
2. pujian dan celaan adalah hal yang sama, tidak bergembira bila mendapat pujian, juga
tidak bersedih jika mendapat celaan atau hinaan.
3. mengutamakan ridho Allah swt dari pada ridho manusia atau merasa tenteram jiwanya
bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab dapat mentaati semua tuntutannya.

IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA
"Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehan-Nya,
cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan
cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh"./

“Dunia adalah tempat yang licin dan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunanya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan, perpisahan denganya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bemegah-megahan adalah suatu kerugian,maka memohonlah perlindungan Allah SWT, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah, “sesungguhnya hidupmu didunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan-angan.”

“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berfikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.”

Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah swt, ia akan selamat. Barangsiapa yang bersemangat dengan agamanya, ia pun akan selamat dari kerusakan, dan barangsiapa yang berlaku zuhud dengan urusan dunianya, niscaya kelak pahala Allah swt, akan Nampak ndah di matanya.

“Tujuan dari ilmu adalah mengamalkanya,maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupanya, bukanya yang bertengger di kepala.”
“Jika engkau melihat seseorang berjalan diatas air dan bias terbang diudara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan terheran-heran kepadanya sampai kamu mengetahui secara persis atas apa yang dikerjakanya itu berlandaskan  pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.”

“Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, mak lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan, pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu diantara kedua hal ini, niscaya akan hadirdi depan matamu apa yang sudah kamu lakukan.”
“Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan Al-qur’an, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah (bid’ah yang sesat). Sementara jika sesuatu yang baru itu tidak bersebrangan dengan Al-qur’an ,hadits,atsar dan ijma’ maka sesuatu yang baru itu disebut bid’ah khasanah (bid’ah yang baik).”
“Barang siapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah,maka dia tak ubahnya keledai,dan barang siapa yang diminta keridhoanya namun tidak ridho, maka dia adalah syaitan.”

“Tawadhu’ adalah perkara yang sangat di idam-idamkan. Orang yang paling timggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukanya sendiri. Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang yang tidak bias menghargai orang lain merupakan bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.”

“Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya adalah keselamatan. Dasar Wara’ (menjaga diri dari sesuatu yang meragukan) adalah Qona’ah,(menerima karunia Allah SWT dengan dada yang lapang) dan buahnya adalah ketenangan bathin. Dasar kesabaran adalah keteguhan hati dan buahnya adalah kemenangan. Dasar suatu aktifitas adalah taufiq(pertolongan Allah SWT) dan buahnya adalah kesuksesan. Dasar tujuan akhir dari segala perkara adalah Shiddiq(benar).”

“Diantara orang yang tidak mempunyai harga diri adalah mereka yang dengan mudahnya memberi tahukan usianya kepada orang lain, karena kalau usianya lebih muda, tentu mereka akan menganggapnya rendah dan jika usianya lebih tua, tentu mereka akan beranggapan bahwa ia sudah pikun.”

“Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya terkumpul dua cinta, cinta dunia dan cinta kepada penciptanya, maka ia telah berdusta.”
“Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah kebenaran yang ada di dalamnya.”

“Trimalah dariku tiga hal ;
1.    jangan berbicara panjang lebar tentang sesuatu yang tidak baik perihal sahabat Rasulullah SAW, karena kelak Rasulullah SAW nantinya yang akan menjadi seterumu.
2.   janganlah kamu sibukan dirimu dengan ilmu kalam, sesungguhnya aku telah melakukan kajian dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah melakukan ta’thil (meniadakan sifat Allah SWT)
3.   dan janganlah menyibukan dirimu dalam nujum(ramalan dengan bintang)
SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI
SYEIKH ABDUL QODIR AL-ZAELANI,RA
“Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau menentang Allah swt Yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi merasa aman dari siksa-Nya? ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu akan berubah menjadi ketakutan, masa luangmu menjadi kesempitan, kesehatanmu menjadi sakiy, kemulianmu menjadi kehinaan, kedudukanmu menjadi rendah, kekayaanmu menjadi kemiskinan. Ketahuilah ! rasa aman dari siksa Allah swt ‘Azza wajallayang akan kau peroleh di hari kiamat sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya didunia ini. Sebaliknya, ketakutanmu dihari kiamat, sesuai rasa aman mu (dari siksa Allah swt) didunia. Sayangnya! engkau tenggelam diduna dan terperosok ke lembah kelalaian, sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui hanya makan, minum, menikah dan tidur. Keadan kalian ini tampak nyata bagi orang-orang yang berhati suci. Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk mencari dan menumpuk-numpuk harta telah memalingkan kalian dari jalan Allah swt dan pintu-Nya. Hai yang ternoda arena ketamakanya, andaikata kau bersama penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian semua tidak akan mampu mendatangkanya. Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu(rezeki) yang telah ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas bagiseorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan sesuatu yang telah selesai pembagianya.”

“Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak selama  engkau belum lepas dari alam ciptaan; tidak berpaling darinya dalam  keadaan hidup selama hawa nafsumu belum pupus; selama engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia dan akhirat, selama jiwamu belum bersatu dengan kehendak Allah swt dan cahayanya. Jika jiwamu bersatu dengan kehendak Allah swt dan mencapai kedekatan  dengan-Nya lewat pertolongan-Nya. Makna hakiki bersatu dengan Allah swt ialah berlepas diri dari makhluk dan kedirian, serta sesuai dengan kehendak-Nya tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya. Inilah keadaan fana dirimu, dan dalam keadaan itulah engkau bersatu denga-Nya, bukan bersatu dengan ciptaa-Nya. Sesuai firman Allah swt; “tak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya”. dan dialah yang maha mendengar dan maha melihat.”

“Anak-ku pertama-tama nasehatilah dirimu, kemudian nasehatilah orang lain. Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi prang lain. Jangan mengurusi orang lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki. Sungguh celaka, engkau mengetahui cara menyelamatkan orang lain! Engkau buta, bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya yang memiliki penglihatan tajamlah yang mampu menuntun umat manusia. Hanya orang yang mengenal Allah swt lah yang dapat mengembalikan manusia kejalan-Nya. Seseorang yangtidak mengenal-Nya, bagaimana dapat menuntun umat manusia ke jalan-Nya?”

“Kalian mengahadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati. Kalian tidak mendengarkan nasehat para penceramah, tetapi meneliti kesalahan mereka, kemudian menghina dan menertawakanya, kalian juga bermain-main dalam majelis. Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan diri kepada Allah swt Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Segeralah bertobat, jangam mencontoh musuh-musuh Allah swt. Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang kalian dengar.”

SYEIKH IMAM AL-GHAZALI,RA
Renungkanlah pendeknya umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun sekalipun,maka umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidupmu kelak diakhirat yg abadi,selama-lamanya. Coba renungkan agar dapat beristirahat (pensiun)selama 20 th,dalam satu bulan atau setahun engkau sanggup menanggung berbagai beban berat dan kehinaan didalam mencari dunia. Tetapi mengapa engkau tidak sanggup menanggung beban ibadah selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi diakhirat nanti ? jangan panjang angan2,engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa tak lama lagi engkau akan mati. Katakana dalam hatimu :pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam ini aku akan sabar beribadah, siapa tahu besok aku mati. Sebab, kematian tidak datang pada waktu,keadaan dan tahun tertentu. Yg jelas pasti ia datang. Oleh karena itu,mempersiapkan diri menyambut kedatangan maut lebih utama daripada mempersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari betapa pendek hidupmu didunia? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu tarikan dan hembusan nafas atau satu hari? Etiap hari ;lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepad Allah swt. Andaikata engkau ditakdirkan untuk hidup selama 50th dan kau biasakan dirimu untuk sabar beribadah, nafsumu akan tetap berontak,tetapi ketika maut menjemput kau akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda2 dirimu u/ beramal, dan kematian datang diwaktu yang tidak kau perkirakan.

Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu antara lain :
tobat, sabar, faqir,zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang
yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati
adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat.
 Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.

"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab,
nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri.Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat
dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS : "Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka
malulah kepada-Ku"

"Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat menempuh empat jalan berikut :
1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya. Kemudian ia memasrahkan dirinya kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara pengobatannya, tapi di zaman ini guru semacam ini langka.
2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki bashiroh ( mata hati yang tajam )
dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas
yang mengamati keadaan, perbuatan, serta semua aib batin dan zhohirnya, sehingga
ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin agama.
3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang penuh
kebencian akan berusaha menyingkapkan keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang
diperoleh seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan
ucapan musuh-musuhnya dan mengangnya sebagai ungkapan kedengkian.Tetapi, orang yang memiliki mata hati jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.
4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi
mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri

Sangat jauh jika bermaksud memaknai sehat atau kenyang tanpa mengalami sendiri rasa sehat atau kenyang. Mengalami mabuk lebih jelas daripada hanya mendengar tentang arti
mabuk, meskipun yang mengalaminya mungkin belum pernah mendengar teori mabuk. Maka mengetahui arti dan syarat-syarat zuhud tidak sama dengan bersifat zuhud.
"Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu antara lain :
tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang
suci dan jernih."

SAYYIDINA AL-IMAM SYEIKH ABU HASAN ALI
ASY-SYADZILI,RA
“Jika kasyaf bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah pada Al-Qur’an dan Sunnah. Katakan pada dirimu sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, ilham, maupun Musyahadah sebelum mencari kebenaranya dalam Al-Qur’an dan Sunnah terlebih dahulu.”
“Jika engkau menginginkan bagian dari anugerah para wali, berpalinglah dari manusia kecuali dia menunjukkanmu kepada Allah swt dengan cara yang benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunah”

“Manakala dzikir terasa berat di lisanmu, sementara pintu kontemplasi tertutup, ketahuilah bahwa hal itu semata-mata karena dosa-dosamu atau kemunafikan dalam hatimu. Tak ada jalan bagimu, kecuali bertaubat, memperbaiki diri, hanya menggantungkan diri kepada Allah swt dan ikhlas beragama.”

“Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap sangat membutuhkan kepada Allah swt melalui kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain Allah swt. Lakukanlah dengan menjaga rahasia bhatin, agar jauh dari bisikan nafsu dalam seluruh nafas dan jiwa, sehingga kalian memiliki kekayaan rohani. Tuntaskan lisanmu dengan berdzikir, hatimu untuk tafakur dan tubuhmu untuk menuruti perintah-Nya. dengan demikian kalian bias tergolong orang-oran shaleh.”


SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD MAULA AD-DAWILAYH. RA

"Sesungguhnya aku tidak takut miskin, sebab yakin bahwa karunia Allah lebih dekat dari yang ditanganku. Sesungguhnya aku tidak membenci kematian, sebab yang membenci kematian berarti membenci bertemu dengan Allah swt. Aku tidak pernah membenci
tamu, meskipun tidak memiliki sesuatu yang dapat aku hidangkan."

Syekh Abdurrahman Assegaff berkata: "Bilamana ayahku sedang membaca satu ayat AL- Quran, maka lidah beliau seolah-olah menjadi bara. Dan tak lama kemudian akan
terlihat bibir beliau terbakar, karena dahsyatnya rasa Khauf beliau kepada Allah swt.
Dan ayahandaku pernah berkata kepadaku : "Kalau sekiranya lidahku berada diluar badanku ketika aku sedang membaca ayat Al-Qur'an niscaya akan aku bakar lidahku
dengan tanganku sendiri sebagai peringatan bagi diriku sendiri agar bertaqwa kepada Allah swt."

SAYYIDINA AL-IMAM AL-QUTB
SYEIKH ABDURRAHMAN AS-SEGAF,RA
(Al-Muqaddam Ats- Tsani Li As-Sa'adati Ba'alawi)
Semua manusia membutuhkan ilmu,ilmu membutuhkan amal,amal membutuhkan aqal,
aqal membutuhkan taufiq dan taufiq adalah pemberian Allah swt. Setiap ilmu tanpa
amal, maka bathil. Setiap ilmu dan amal tanpa niat, maka tiada bernilai. Setiap ilmu,amal dan niat tanpa sesuai dengan sunnah, maka tertolak. Setiap ilmu,amal,niat dan sesuai sunnah, tanpa wara’ maka suatu kerugian. Di khawatirkan pelakunya akan kehilangan semuanya disaat hari ditimbangnya amal.

Janganlah engkau beranggapan bahwa amalan-amalan lahirmu itu bernilai. Sedikit dari amalan bathin lebiih baik dari lautan amalan lahir.

Obatnya hati adalah tidak tergantung pada makhluq.
Barang siapa yang tidak mempunyai wirid, maka ia seperti monyet.. Barang siapa yang
tidak menelaah dan mempelajari kitab ihya, maka ia tidak punya rasa malu.

AL- IMAM MUHYIN NUFUS
AL- HABIB ABDULLAH AL-AYDRUS AKHBAR,RA
“Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka pembendaharaan illahi, diantara zuhur dan ashar, magrib dan isya dan tengah malam terakhir sampai ba’da shubuh.”

“Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahan akan dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.”

“Keridhaan Allah swt dan Rasul-Nya terletak pada Muthalaah (mempelajari dan memperdalam) Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab agama islam. Meninggalkan dan menjauhi ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi naimah (mengadu domba) adalah ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah keterbukaan hatinya.”

Peraslah jasadmu dengan mujahadah ( memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga keluar
minyak kemurnian. Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah, hendaklah mendekatkan diri kepada Allah swt, karena keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada akhir malam.

Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari sekalipun sekecil atom; perbanyaklah
baca Al quran setiap siang dan malam hari. Ciri-ciri orang yang bahagia adalah
mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal serta baik perangi maupun
tingkah lakunya.
“Orang yang berakal adalah yang diam (tidak bicara sembarangan).”
“ Orang yang takut pada Allah swt adalah orang yang banyak sedih (merasa bersalah).”
“Orang yang Roja’ (mengharap Ridho Allah swt) adalah orang yang banyak melakukan ibadah.”
“Orang yang mulia adalah yang besungguh-sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah swt yang didambakan hidupnya.”
“Orang yang betaubat adalah yang menyesali perbuatanya, menjauhi pendengaran yang tidak bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.”
AL-IMAM QUTHBIL IRFAN
AL-HABIB ALI AS-SAKRAN,RA
“Barang siapa memiliki hubungan dengan orang- orang yang telah meninggal dunia dengan terbiasa menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an, zikir, do’a, sedekah dan ibadah lainya, maka kelak dikubur dia tidak akan mrasa kesepian. Bahkan setelah meninggal dunia dia akan merasa senang. Dia seperti orang yang berkunjung kerumah teman yang pandai menghibur dan selalu memuliakannya. “

“Saudaraku! Jangan tinggalkan satupun summah dan adab yang terdapat dalam syari’at, tanpa udzur (alasan) yang benar. Sebab, Abdullah bin Mubarak Ra berkaata :
*Barang siapa meremehkan adab, akibatnya dia akan meninggalkan sunnah. Dan barang siapa meremehkan sunnah, akibatnya dia akan meninggalkan yang wajib, akibatnya dia tidak akan memperoleh makrifat.”

“Rasulullah SAW bersabda : Maksiat merupakan utusan (kurir) kekufuran.
Memandang remeh hal-hal yang makruh akan mendorong seseorang untuk berbuat yang haram dan meremehkan yang haram akan mendorong seseorang untuk kufur. Oleh karena itu, wahai saudaraku,dengan berlandaskan sunnah dan hukum-hukum syari’at, biasakan dirimu untuk menentang dan tidak mengikuti keinginan nafsu. Curahkanlah semua tenagamu untuk berjuang mendapatkan keridhoan Allah SWT dan kesuksesan dihari esok.”

AL-IMAM QUTBIL ANFAS
AL-HABIB UMAR AL-ATTAS,RA
Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang sedikitpun dari generasi terkemudian, akan
tetapi pada umumnya mereka datang dengan membawa wadah yang bocor, sehingga tidak memperoleh ilmu kecuali sedikit.Sebagian orang yang datang dengan membawa bejana yang dapat mencukupi dalam waktu sebulan, ada juga yang mencukupinya
hanya 8 hari, ada juga yang hanya mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang dapat mencukupinya sepanjang hidupnya.

Dulu di antara {manusia ada yang datang membawa pelita lengkap dengan minyak dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang lengkap, sehingga gurunya dapat menyalakan. Tetapi kini banyak di antara mereka yang datang kepada gurunya, tetapi
mereka tidak membawa)apapun yang gurunya dapat menyalakan.

Hendaknya orang-orang yang Menghendaki keselamatan Akhirat
meninggalkan tidurnya,demi untuk mendapatkan siraman rahmat di malam hari.
Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah SWT dan hendaknya kalian bertawakal kepadanya sepenuh hati, sebab Allah SWT mengetahui di manapun kalian berada. Alangkah entengnya musibah dalam agama menurut kalian, Padahal kalian tidak pernah menyatakan belasungkawa
andaikata aku terlambat sholat berjama’ah. Bila waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih pantas diperhatikan daripada yang lain.

Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan penghuninya dan janganlah merasa iri pula dengan pakaian atau makanan yang dimiliki oleh penghuninya.
Yang dikatakan orang baik adalah seorang yang telah melewati
pintu surga sampai masuk kedalamnya.
Perbanyaklah membaca Istigfar dan Al-Hamdulillah sebanyak mungkin setelah membaca maulud.
Perbanyaklah baca Istigfar dan Sholawat,
karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang
dapat menolong kesulitan di masa kini.

Perhatikan kebiasaan baik yang engkau inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena itu tetaplah dalam kebiasaan itu, dan perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau tidak inginkan wafat dalam kebiasaan seperti itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu.

Tentang Sabda Rasulullah SAW : Seseorang adakalanya beramal kebajikan- kebajikan sampai antara ia dengan surga hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia ditetapkan sebagai penghuni neraka, sehingga ia melakukan perbuatan- perbuatan amal
penghuni neraka, sampai ia masuk neraka. Seseorang adakalanya beramal kejahatan-kejahatan sampai antara ia dengan neraka hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan Ilahi, ia ditetapkan sebagai calon penghuni surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai ia masuk surga”.
Pendapat Habir Umar Al-Attas tentang sabda Nabi SAW diatas :
Seseorang yang selalu mengerjakan amalan ahli surga, kebanyakannya akan masuk ke dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah lambing perbuatan batiniyah, jika ia masuk ke dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu seperti orang yang jatuh
dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya orang itu tidak akan berbahaya. Demikian
pula seorang yang melakukanamal-amal ahli neraka, …kebanyakannya ia akan masuk ke dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke dalam surga, maka hal itu jarang sekali terjadi.
Hal itu seperti orangyang jatuh dari puncak gunung, kebanyakan akan wafat.

AL-IMAM QUTHBIL IRSYAD WAL BILAD
AL-HABIB ABDULLAH AL-HADAD,RA
Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan;keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.

Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada sekitarnya."

Dizaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat. Para Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung membedakan yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang sangat jelas,setiap orang dapat membedakannya.Seorang berilmu ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua keburukan,maka dia akan memilih kebaikan yang terbaik
dan meninggalkan keburukan yang terburuk.

Ikut langkah-langkah ulama salaf (ulama terdahulu) akan membuahkan kebaikan yang amat besar, walaupun si pengikut bukan tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia serasikan langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh mereka para salaf sholihin. Jika satu zaman itu rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu, untuk mengikuti jejak langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan diri dengan mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir menyamai mereka, sebab setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki panutan (imam), sedang orang yang tidak memiliki panutan (Imam) maka panutannya adalah setan

Seorang murid (pencari jalan menuju Allah) tidak boleh menyakiti hati gurunya karena belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah. Adakalanya seseorang murid (pencari jalan menuju Allah) diuji dengan kemiskinan, kepapaan dan kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa dan susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia adalah musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat derajatnya sama dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba- hamba yang sholeh.

Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah SWT. Diantara hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan rezekinya dan dilapangkan kehidupannya, dan dikurangkankan rizkinya menurut kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah qonaah(cukup) atas apa yang ditentukan Allah bagimu. Awas dan waspadalah dengan panjang angan-angan dan harapan tentang kehidupan di dunia, karena dunia
akan menariknya untuk mencintai dunia, dan anda akan terikat dengannya sehingga
sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri untuk menuju jalan akhirat.
Aku tidak pernah melihat ada yang benar- benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada
seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,

Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh (guru) itu hanya lahiriah semata, karena ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu padanya, dibelakangnya anda membantah dan mendurhakai kerena sangkaanmu, anda sangka Allah tidak tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat dengan-Nya. Kalau anda begitu akan mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan kebinasaan.Bukankah Allah berjanji kepada barang siapa Aku cintai maka penglihatannya adalah penglihatan-KU,pendengarannya adalah pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU, tangannya adalah tangan-KU dan kakinya adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya atau menyakitinya, maka AKU dan para malaikatKU mengumandangkan perang terhadap dirinya.

"Persahabatan,pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan pergaulan dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan durhaka membawa bahaya. Hanya saja manfaat persahabatan dengan orang shaleh atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung, akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama.

"Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat untuk dilakukan, tetapi akhirnya penuh dengan kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat seorang pendaki gunung terjal.
Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai ke puncaknya. Sedangkan, keburukan awalnya manis dan akhirnya kelak berat. Orang yang melakukan perbuatan buruk adalah ibarat seorang yang jatuh dari puncak gunung atau atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan merasa kesakitan setelah mendarat di tanah."

Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-benar mewarisi ilmu dari Rosulullah
SAW, yang sanad isnadnya (silsilah ilmunya sampai kepada Rosulullah)”.
Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang jasadnya saja, pada hakikatnya masih hidup seperti sedia kala malah tambah tajam pandangan bashirohnya dan
makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada Allah SWT.

AL-IMAM SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM,RA
Orang yang bahagia adalah orang yang disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu
dan orang yang sengsara adalah orang yang disengsarakan Allah tanpa sebab tertentu. Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan menurut ilmu syariat; orang yang bahagia adalah orang yang oleh Allah diberi kesenangan dengan melakukan berbagai
amal saleh, dan orang yang disengsarakan oleh Allah dengan meninggalkan amal-
amal saleh dan melanggar syariat agama. Orang yang sengsara adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa mengenal dirinya, ia tidak akan melihat
selain Allah swt. Barangsiapa tidak mengenal dirinya, ia tidak akan melihat Allah swt.

Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak akan selamat dari bencana.
Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan keselamatan; dalam tamak terdapat kehinaan dan penyesalan.
Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang orang yang lalai melihat aib-aib orang lain. Dan orang yang bahagia adalah orang yang melawan hawa nafsunya, berpaling dari
alam untuk menghadap kepada penciptanya, dan melewatkan waktu2pagi dan sore dengan meneladani sunah nabinya.

Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci nafsumu dan kehancuranmu adalah
saat kamu meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan jangan meridhainya, niscaya
kamu akan berhasil meraih segala cita- citamu, Insya Allah.
Berprasangka baiklah kepada sesama hamba Allah, sebab buruk sangka timbul karena
tiadanya taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap sabarlah, walaupun musibah yang kamu alami teramat besar. Firman Allah : Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dibalas dengan pahala tanpa batas. ( Az Zumar,39 :10 )

Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka menghapus selainnya di hati mereka dan mereka menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan mereka terhadap semesta dan pada setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-mata ciptaan
Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta sore hari selalu dalam keadaan taat
kepadanya; mereka selalu beribadat serta berharap dan takut kepadanya; serta selalu ruku dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam keadaan bahagia dan gembira serta ridho dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar yang telah ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi Ayyub as : mana aku hendak memilih di antara dua perkara, maka aku akan memilih perkara yang ada Ridho Allah swt didalamnya karena hanya hal itulah yang mendatangkan kemaslahatan bagiku.

Berkata kaum Arifin : Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain Allah, maka akan ku
butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku mendengar selain Allah, maka akan kutulikan, dan bilamana lidahku berkata yang tidak diperintahkan Allah, maka akan ku potong.

Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh manusia dan jin.
Sesungguhnya Bala yang menimpamu pada saat lupamu, bila engkau menyadarinya
adalah merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah swt dan kembali mendekatkan
dirimu kepadanya pada saat engkau meminta bala tersebut dihilangkannya, dan bala
sesungguhnya adalah bilamana engkau melupakan Allah swt dan engkau lupa bahwa
dirimu selalu faqir kepadanya.

Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal, karena para Ahli kasyaf sekalipun semua
bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan kekuatan dalam beristiqamah agar mereka tidak jatuh dalam keadaan terhijab darinya.
Ketahuilah oleh kalian; Marifat kepada Allah swt adalah dengan kejelasan dan bukan
dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya marifat kepadanya, maka ia pasti akan melihat semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw.

IMAM IBNU ATHA,RA
Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat dan puasa sunah, maka perbaikilah
kekuranganmu dengan banyak bershalawat kepada Rasulullah saw. Andaikata sepanjang
hidupmu engkau melakukan segala jenis ketaatan dan kemudian Allah swt bershalawat
kepadamu sekali saja, maka satu shalawat Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan
Allah swt bershalawat kepadamu sesuai dengan kebesaran-Nya. Ini jika Allah swt bershalawat kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah swt membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana‚yang disebutkan dalam sebuah Hadits Shahih? Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan ketaatan kepada Allah swt, dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat kepada Rasulullah saw."

Orang yang menggunakan masa sehatnya untuk bermaksiat kepada Allah swt, adalah seperti seorang anak yang mendapat warisan dari ayahnya sebesar seribu dinar,kemudian ia gunakan semua uang itu untuk membeli ular dan kalajengking yang sangat berbisa yang kemudian mengelilingi dan menggigitnya. Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan membunuhnyaa? Kamu gunakan amasa sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt, maka nilaimu adalah seperti burung pemakan bangkai yang terbang berkeliling  mencari bangkai, dimana pun ia dapatkan, maka ia segera mendarat. Jadilah seperti tawon, kecil tapi memiliki cita2 yang mulia. Ia hisap wewangian dan ia produksi madu yang enak. Engkau telah terlalu lama bergelimang kemaksiatan,kini terjunlah kedalam hal2 yang dicintai Allah swt.
Telah kujelaskan hakikat permasalahan ini kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak akan sadar meskipun memperoleh berbagai rencana. Sebab wanita yang kurang waras akalnya ketika puteranya mati,ia justru tertawa. Begitu pula dirimu, engkau tinggalkan sholat malam, puasa sunah dan berbagai amal shaleh lain yang dapat kau kerjakan dengan seluruh anggota tubuhmu, tetapi tidak sedikitpun engkau merasa sakit. Kelalaian telah membunuh hatimu. Orang hidup akan meras sakit ketika tertusuk jarum,akan tetapi,sesosok mayat tidak akan  merasa sakit meskipun tubunya dipotong-potong dengan sebilah pedang. Saat ini hatimu sedang mati,karenaitu duduklah dimajelis yang penuh hikmah,sebab didalamnya terdapat hembusan karunia dari Syurga. Hembusan karuna itu dapat engkau temukan dirumahmu,diperjalananmu. Jangan tinggalkan majelis ilmu,andaikata dirimu masih melakukan banyak maksiat,jangan berkata : Apa manfaatnya aku datang kemajelis ilmu, sedangkan aku senantiasa bermaksiat dan tidak mampu meninggalkanya. Akan tetapi,lepaskanlah busur panahmu selalu,jika hari ini tidak tepat sasaran,bisa jadi besok tepat sasaran.”

Engkau hendaknya berpikir untuk melakukan amal sebaik mungkin, bukan
sebanyak mungkin. Banyak amal jika tidak dilakukan dengan baik adalah seperti pakaian
yang banyak jumlahnya, tetapi harganya murah harganya. Sedangkan sedikit amal tetapi berkualitas ( dikerjakan dengan baik ) adalah seperti sedikit pakaian tetapi mahal harganya. Amal yang berkualitas( dikerjakan dengan baik ) adalah seperti sebuah intan berlian, kecil bentuknya tetapi mahal harganya.
Orang yang menjadikan hatinya selalu ingat kepada Allah swt dan berjuang untuk melindungi hatinya dari pengaruh hawa nafsu, maka itu lebih utama daripada banyak melakukan shalat dan puasa sunah ( tetapi hatinya dikuasai hawa nafsu ). Orang yang melakukan shalat dengan hati lalai adalah seperti seseorang yang menghadiahkan seratus
peti kosong kepada seorang raja, tentunya sang raja akan marah dan selalu mengingat
perbuatan buruknya ini. Sedangkan orang yang shalat dengan hati yang hadir
( khusyuk ), adalah seperti seorang yang menghdiahkan sebutir intan berlian seratus dinar kepada seorang raja, sang raja pun akan mengingat dan memujinya selalu.

Suatu perbuatan paling berbahaya yang harus kamu waspadai adalah dosa-dosa kecil. Sebab, ketika berbuat dosa besar, engkau menyadari bahayanya dan segera bertobat.
Tetapi, terhadap dosa- dosa kecil, engkau seringkali meremehkannya dan tidak bertobat darinya. Engkau seperti seorang diselamatkan oleh Allah
swt dari kejaran seekor harimau ( pemisalan dosa besar ), tetapi kemudian bertemu dan
diterkam oleh lima puluh ekor srigala ( pemisalan dosa kecil ). Allah Ta'ala
mewahyukan :?????????????????????????????????????????????????????????????????? Kalian menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah swt adalah besar.( An-Nur, 24 : 15 ).
Dosa besar jika disandarkan pada kemurahan Allah swt menjadi kecil. Sedangkan dosa-dosa kecil jika kau lakukan secara terus-menerus menjadi dosa besar. Racun meskipun sedikit mampu membunuh. Dosa kecil itu ibarat percikan-percikan api. sebuah kota.
Dan pada hakikatnya api yang berkobar berasal dari percikan-percikan api kecil.

Ukurlah dirimu dengan shalat. Jika ketika shalat engkau tidak memikirkan segala
sesuatu selain Allah swt, maka berbahagialah. Tetapi, jika tidak demikian, maka tangisilah dirimu setiap kali kau gerakkan kakimu menuju shalat. Pernahkah engkau melihat seorang kekasih tidak ingin bertemu kekasihnya? Allah Ta'ala  mewahyukan :??????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Sesungguhnya shalat akan mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar.
( Al-Ankabut, 29 : 45 )
Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt, maka ia perhatikan bagaimana shalatnya, ia kerjakan dengan tenang dan khusyuk, atau dengan tergesa-gesa dan lalai. Jika shalat tersebut ternyata kau lakukan dengan lalai dan tergesa-gesa, maka taburkanlah pasir ke wajahmu. Seseorang yang duduk bersama penjual parfum akan mencium aroma wanginya. Sedangkan shalat adalah sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang duduk bersama Allah swt. Jika engkau duduk bersama Allah swt, tetapi tidak memperoleh apa-apa, itu tandanya dalam hatimu terdapat penyakit, entah itu kesombongan, berbangga diri atau ketidak sopanan. Allah swt mewahyukan :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa
alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. ( Al-A'raf, 7 : 146 ).
Selepas shalat ia tidak pantas bergegas ( tergesa-gesa ) untuk meninggalkan tempat shalatnya. Akan tetapi, hendaknya dia berdzikir kepada Allah swt dan beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas segala kekurangan yang ia lakukan di dalam shalatnya. Berapa banyak shalat yang tidak layak untuk diterima Allah swt, tetapi setelah engkau beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas shalat tersebut, Allah swt kemudian menerimanya. Dahulu Rasulullah saw selepas shalat beristigfar sebanyak tiga kali. Sesungguhnya orang yang bermaksiat kepada Allah swt adalah dia yang tidak mengenal siksa-Nya, dan orang yang tidak taat kepada-Nya adalah dia yang tidak mengetahui pahala yang Allah sediakan.”
Andaikata mereka melihat siksa neraka, tentu mereka tidak akan lalai. Dan andaikata mereka melihat berbagai kenikmatan yang disediakan Allah swt bagi penghuni surga,  tentu sekejap pun mereka tidak akan meninggalkan ibadah. "Jika engkau berteman
dengan para pecinta menyeretmu untuk mencintai dunia. Jika engkau berteman dengan para pecinta Akhirat, maka mereka akan membawamu untuk mencintai Allah swt.

Jika kau ingin bermaksiat kepada Allah swt, maka lakukanlah di tempat dimana DIA tidak melihatmu dan dengan kekuatan yang tidak berasal dari-Nya, dan kedua hal ini mustahil dapat kamu lakukan, sebab semua yang kau gunakan untuk bermaksiat adalah
nikmat-Nya. Kau gunakan nikmat yang IA anugerahkan untuk bermaksiat kepada-Nya. Bahkan kau sangat ahli bermaksiat dalam berbagai bidang. Terkadang engkau menggunjing, terkadang mengadu domba dan terkadang memandang yang haram. Ibadah
yang kau bangun selama tujuh puluh tahun kau robohkan dalam sekejap. Hai penghancur
ketaatan, Allah swt menjadikanmu miskin adalah agar kau berdoa' dan memohon kepada-Nya.

Hai orang yang menenggelamkan nafsunya dalam berbagai keinginan jahat dan maksiat, andai saja kau beri nafsumu hal-hal yang mubah ( tidak berdosa dan tidak berpahala ). Mengapa engkau tidak mencintai DIA yang ketika kau berbuat buruk kepada-Nya, justru memberimu berbagai nikmat dan bermurah kepadamu? "Jika ingin
membersihkan air maka akan kau singkirkan segala hal yang dapat mengotorinya. Anggota tubuhmu ini seperti selokan-selokan yang bermuara ke hati. Karena itu jangan kau alirkan kotoran ke dalam hatimu, seperti pergunjingan, pengadu dombaan, ucapan yang buruk, pandangan yang haram dan lain sebagainya. Hati akan bercahaya dengan memakan makanan halal, berdzikir, membaca Al-Qur'an dan menjaga mata dari pandangan yang tidak mendatangkan pahala, pandangan yang kurang disukai agama dan
pandangan yang haram. Jangan biarkan matamu memandang sesuatu, kecuali jika pandangan itu menambah ilmu dan hikmahmu."

Al-IMAM QUTHBIL MU’TI
AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL-HABSYI,RA
Camkanlah, jangan sampai kalian tidak mempelajari ilmu bahasa, Nahwu dan shorof. Karena ilmu bahasa merupakan dasar dan perantara kalian untuk memahami semua ilmu “Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Allah swt, wujudkanlah kebenaran janji-Nya. cukuplah bagi kita firman Allah swt,seperti disabdakan Rasulullah saw,”Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku,maka berprasangkalah kepada-u sesukamu.”

Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka akan mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. Jika tak ada ketamakan, dan tak ada satu mahluk pun keluar dari lingkaran jejak nabi saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari kebahagiaan akhirat yang kekal.
Tak ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik. Karena di dalam prasangka baik
terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat Allah swt sirnalah amalmu seperti amal setiap mahluk. Di dalam rahasia Allah swt, yang dititipkan pada mahluk-Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua mahluk adalah Aulia.


Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalm beramal berbeda dengan keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakikatnya,secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir, adalah tidak memalingkan pandangan dari Allah swt sekedip mata pun,bahkan yang lebih cepat dari itu.

Janganlah kau putuskan kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena alasan kesibukan dunia. Hati-hati lah karena itu merupakan tipu daya syetan. Hadirkanlah Allah swt ketika sendirian. Sembahlah Dia,seakan melihatnya, dan jika tidak melihatnya, sesungguhnya dia melihatmu.

Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui
bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia, kemudian masuk
ke hadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu. "Kerjakanlah segala perintah Allah swt dan tinggalkanlah larangan- Nya. Jangan sampai Allah swt melihatmu melakukan apa yang dilarang-Nya, atau kehilangan Mu pada perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah swt. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf Mulia. Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga menghasilkan qurb
( kedekatan) kepada Allah swt,air telaga dari celah wishal( persatuan dengan Allah swt ), dan pengetahuan padapuncak tujuan."

Sesungguhnya( balasan ) setiap amal tergantung dari niatnya.( HR.Bukhari dan Muslim )
Niat seorang Mukmin lebih baik daripada amalnya. Sudah menjadi sifat seorang Mukmin untuk menetapkan berbagai amal yang agung dan berusaha mengamalkannya,
padahal dia hanya mampu mengamalkan sebagian darinya. Sebagai contoh adalah orang yang berniat menggunakan semua nafasnya ( waktunya ) untuk membaca wirid,  dzikir atau untuk berpikir. Ternyata dia hanya mampu menggunakan sebagian waktunya saja. Apa yang telah dia kerjakan itu baik, tapi niatnya tersebut lebih baik dari amal yang telah dia kerjakan."


SYEIKH SALMAN AL-FARISI,RA
Tiga kelompok manusia yang membuatku heran hingga tertawa :
1. Orang yang senantiasa mengangan- angankan dunia,  padahal kematian selalu
     mengejarnya.
2. Orang yang lalai, padahal semua perbuatannya tidak akan dilalaikan ( akan dibalas )
3. Orang yang tertawa, padahal dia tidak tahu, Allah swt yang Maha memelihara alam
     semesta, murka atau ridha kepadanya

"Hati dan jasad adalah seperti seorang tuna netra ( orang buta ) dan seorang lumpuh memasuki sebuah kebun. Si lumpuh berkata kepada sang tuna netra, "Aku bias melihat buah-buahan yang ada di kebun ini tetapi tidak dapat memetiknya, karena aku lumpuh. Kau tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak lumpuh. Gendonglah aku." Sang tuna netra menggendong si lumpuh, dan memetik buah-buahan tersebut, kemudian mereka memakannya. Ruh dan jasad bekerja sama untuk berbuat maksiat kepada Allah swt, maka keduanya layak mendapat siksa."

SYEKH HARITS AL-MUHASIBI,RA
Saudaraku! Kuperingatkan kau agar tidak sombong. Ingatlah bahwa Allah swt
Senantiasa mengawasimu. Oleh karena itu jangan sekali-kali menghina seseorang atau menolak kebenaran yang disampaikan kepadamu. Allah swt murka kepada seseorang yang bersikap demikian dan ia akan merendahkan mereka yang menyombongkan diri. Bagaimana kau dapat menghina seorang Muslim, padahal kau tidak pernah tahu bagaimana akhir usiamu dan usianya kelak. Di samping itu kau juga tidak menhetahui, kelak engkau akan masuk mana, surga atau neraka?
Jika mau bersikap jujur, maka yang paling pantas untuk kau hina adalah dirimu sendiri.
Sudahkah kau teliti keburukan-keburukan dirimu dan kekotoran jiwamu yang tidak diketahui orang lain, sehingga kau sucikan hati orang lain dank au cela dirimu sendiri?
Sesungguhnya kau dilarang untuk memuliakan dan menyucikan dirimu sendiri. Perbuatan ini haram bagimu, jika kau lakukan, kelak di hari kiamat kau akan berada di bawah telapak kaki orang-orang yang kau hina di dunia.
Renungkanlah ini dan memohonlah kepada Allah swt untuk menolongmu menghapuskan
kesombongan dari hatimu. Semoga Allah swt melindungi kita semua dari sifat sombong ini.

AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABDULLAH
BIN MUKHSIN AL-ATTAS,RA (keramat empang bogor)
Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh!
Karena orang-orang sholeh adalah obat hati

Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!"

Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal
Sholehlah sepuas kamu pasti kamu akan mati ?

Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi,
yang disebut orang buta, adalah orang yang tak mau melihat ilmu agama"

AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB AHMAD
BIN HASAN AL-ATTAS,RA
“Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan kumpulkan akan memberikan manfaat yang besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan langgeng daripada mencatat karomah-karomah yang terjadi. Karomah yang berlangsung pada saat itu saja dan akan dilupakan dengan berjalanya waktu. Namun manfaat ucapanku ini insya Allah Ta’ala akan abadi. Orang yang menghargai ucapanku belum datang, mereka adalah orang-orang masa depan.”

“Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan bacaan adalah bid’ah. Andaikata Salaf membaca Al-Qur’an seperti mereka yang suka memfasih-fasihkan bacaanya, tentu mereka tidak dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam semalam.”

“Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa Hudhur dan Khusyu’ dalam membaca A-Qur’an tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang membaca Al-Quran dengan terlalu memfasihkan huruf dan memberi tekanan berlebihan pada Tasyhid –tasyhidnya. Andaikata kalian curahkan seluruh konsentrasi kalian untuk merenungkan makna rahmat, pujian, rububiyyah, kekuasaan Allah swt (Al-Malik) penghambaan, permohonan hidayah, shirotol mustaqim yang ada dalam fatihah, maka itu lebih baik.”
“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang tidak layak untuk sujud; maka bayangkanlah seakan –akan dirimu berada ditempat yang mulia, seperti masjidil haram atau masjid-masjid lainya. Setelah itu sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Ra dalam bukunya yang berjudul Al-Ghunyah mengatakan :”Jika aku berdiri mengerjakan sholat, maka bayangkanlah seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah dan saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu. Niscaya kau akan meningkat ke maqom yang lain.”

“Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkanya. Jadikanlah makna segala sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf (makhraj) dan sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam shalat. Tapi amati dan renungkan (tadabbur) makna ayat yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk merenungkan  makna basmalah, arti rahmat ayat pertama dan makna syukur. Renungkan dengan pemberi nikmat dan pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang yang berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang di beri nikmat oleh Allah swt.. renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang-orang yang di murkai Allah swt.”

“Manusia mempunyai dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbang ketempat yang mulia, yaitu Niat dan Himmah (semangat dan tekad). Sedangkan penghuni zaman ini berpijak pada salah satu iantara keduanya. Ada yang memiliki niat , tapi tidak memiliki himmah . ada yang himmahnya besar tapi belum memiliki niat. Jika seseorang mempunyai niat, kemudian memperoleh himmah, maka Allah swt akan memperhatikanya dan akan menyampaikanya pada tujuan. Niat itu sebelum himmah dan himmah sebelum amal.”

“Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali mewarisi hal dari Nabi saw. Diantara mereka ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang tidak tahu.”
“Imam Junaid RA berkata :”Barang siapa membuka bagi dirinya satu pintu niat baik, maka Allah swt membukakan baginya 70 pintu Taufiq. Dan barang siapa membukakan untuk dirinya satu pintu niat buruk, maka Allah swt membukakan untuknya 70 pintu khidzlan (dorongan untuk bermaksiat).”

“Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat memahaminya, atau hatimu tidak hadir sewaktu membacanya, maka ulangi lagi diwaktu yang lain. Sebab setiap waktu memiliki rahasia yang berbeda.”

“Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari ada 70.000 malaaikat yang thawaf mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan dan setiap bisikan dipegang oleh seorang malaikat.”

“Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang akan mendorongnya untuk berbuat kebaikan, dan ada yang mengerakanya untuk berbuat kejahaatan. Jika meliat orang shaleh, urat-urat kebaikan akan mengerakannya untuk berbuat baik. Jika meliht orang durhaka, maka urat-urat keburukanya akan menggerakanya untuk berbuat jahat.”

“Ilmu yang bermanfaat adalah yang tidak akan meninggalkanmu didunia maupun diakhirat. Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi hanyalah alat, bukan tujuan. Ilmu digunakan hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus diiringi adab, akhlaq dan niat-niat shaleh. Ilmu demikian inilah yng dapat mengantarkan seseorang kepada maqom-maqom yang tinggi.”

“Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu kelangit lalu ucapkan :”Allah…..dengan satu nafas. Perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah berfirman “Kemudian iblis akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka dari kanan dan kiri mereka (QS.AL-A’raf : 17)
“Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat mengerjakanya dengan mudah. Sebagian orang jika melihat ”NAFS”nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti ”NAFS”nya dan cenderung kepadanya. Ia selalu berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras. Sebenarnya jika hati mau menghadap Allah swt, Allah swt akan menghadap kepadanya. Jika berpaling,maka Allah swt pun akan berpaling darinya. Sifat ”NAFS” adalah suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakanya dengan kebaikan, ia akan menjadi baik; tapi jika kau membiasakan dengan keburukan , ia akan menjadi buruk.”

“Jika kau memandang seorang yang shaleh dan istiqomah, khusyu’ dan wara’, lalu kau bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya, amalmu dengan amalnya, keadaanmu dengan keadaanya; maka kau akan mengetahui aib dan kekuranganmu. Setelah itu akan mudah bagimu untuk memperbaiki ucapan dan perbuatanmu yang salah, lahir maupun bathin. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang shaleh dan mulia serta dilarang bergaul dengan selain mereka. Sebab watak seseorang akan mencuri watak orang lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang shaleh pelajarilah buku,sifat, riwayat hidup dan semua prilaku kaum sholihin.”

Al-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABUBAKAR
BIN MUHAMMAD AS-SEGAF(GRESIK),RA
“KETAHUILAH bahwa Allah swt akan memberikan kepada hambanya segala apa yang dipanjatkan sesuai sesuai dengan niatnya. Menurut saya Allah swt niscaya akan mendatangkan segala nikmat-Nya dimuka dunia, dengan cara terlebih dahulu Dia titipkan didalam hati hamba-Nya yang berhati bersih. Untuk itu kemudian dibagi-bagikan kepada hamba-Nya yang lain.
Amal seorang hamba tidak akan naik dan diterima Allah swt kecuali dari hati yang bersih. Ketahuilah wahai saudaraku, seorang hamba belum dikatakan sebagai hamba Allah swt yang sejati jika belum membersihkan hatinya.”

“Wahai saudara-saudaraku, dengarkanlah apa yang dikatakan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy, beliau meminta kepada kita untuk selalu meluangkan waktu menghadiri majlis-majlis semacam ini(ta’lim,dzikir)! Ketahuilah bahwa menghadiri suatu majlis yang mulia akan dapat menghantarkan kita kepada suatu derajat yang tidak dapat dicapai oleh banyak amal kebajikan yang lain. Simaklah apa yang dikatakan guruku tadi! ”

“Di zaman ini, hanya sedikit orang yang menunjukan adab luhur dalam majlis. Jika ada seseorang yang datang, mereka berdiri dan bersalaman atau menghentikan bacaan, padahal orang itu datang kemajlis tersebut tidak lain untuk mendengarkan. Oleh karenanya, banyak aku jumpai orang di zaman ini, jika datang seseorang, mereka berkata,”silahkan kemari” dan yang lain mengatakan juga “silahkan kemari” sedang orang yang duduk disamping mengipasinya. Gerakan-gerakan dan kegaduhan yang mereka timbulkan menghapus keberkahan majlis itu sendiri. Keberkahan majlis bisa diharapkan, apabila yang hadir beradab dan duduk di tempat yang mudah mereka capai. Jadi keberkahan majlis itu pada intinya adalah adab, sedangkan adab dan pengagungan itu letaknya dihati. Oleh karena itu, wahai saudara-saudaraku, aku anjurkan kepada kalian, hadirilah majlis-majlis Khoir(baik). Ajaklah anak-anak kalian kesana dan biasakan mereka untuk mendatanginya agar mereka menjadi anak-anak yang terdidik baik, lewat majlis-majlis yang baik pula.”
“Saat-saat ini aku jarang melihat santri-santri atau siswa-siswa madrasah yang menghargai ilmu. Banyak aku lihat mereka membawa mushaf atau kitab-kitab ilmu yang lain dengan cara yang tidak menghormatinya, menenteng atau membawa dibelakang punggungnya. Lebih dari itu mereka mendatangi tempat-tempat pendidikan yang tidak mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mencintai ilmu tapi mencintai nilai semata-mata. Mereka diajarkan pemikiran filosof dan budaya pemikiran-pemikiran orang yahudi dan nasrani.”
“Aku teringat pada suatu kalam dari seorang shaleh yang mengatakan; tidak ada yang menyebabkan manusia rugi, kecuali keengganan mereka mengkaji buku-buku sejarah kaum sholihin dan berkiblat pada buku-buku modern dengan pola pikir moderat. Wahai saudara-saudaraku! Ikutilah jalan orang-orang tua kita yang sholihin, sebab mereka adalah orang-orang suci yang beramal ikhlas. Ketahuilah salaf kita tidak menyukai ilmu kecuali yang dapat membuahkan amal sholeh.”

AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ
“Barang siapa menjadikan kematianya sebagai pertemuan dengan sang kekasih(Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.”

“Barang siapa percaya pada Risalah(terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada Risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya.
Dan barang siapa yang membenarkan Risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.”

“Kedekatan seseorang dengan para nabi dihari kiamat meurut kadar perhatianya terhadap dakwah ini.”

“Manusia disetiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.”

“Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.”

“Sesungguhnya didalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahayanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.”

“Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt , dan tanda dari lemahnya iman.”

“Hakikat tauhid adalah membaca Al-Quran dengan merenungi artinya dan bangun malam.”

“Salah satu sari penyebab turunya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis ditengah malam.”

Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.
Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut

Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang Kholiq.

AS-SAYYID AL-HABIB HASAN BIN JA’FAR AS-SEGAF
Nabi bersabda”: Siapa yang kau cintai? Seseorang akan bersama yang dicintainya.”
Jika engkau mencintai orang-orang sholeh maka kau akan bersama Nabi Muhammad saw. Jika engkau mencintai majelis-majelis ilmu kau akan dikumpulkan berssama Nabi Muhammad saw dan orang-orang sholeh.

Nabi saw bersabda :”duduknya kamu dimajelisnya orang ‘alim, tidak memegang pena/pulpen dan tidak menulis satu hurufpun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan 1000 orang budak, dan melihatnya kamu kewajah orang ‘alim, maka lebih baik kamu daripada kamu menyedekahkan 1000 kuda dijalan Allah swt, dan mencium tangannya orang ‘alim, maka lebih baik kamu daripada kamu beribadah seribu tahun.

Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro(apik) lebih ditakutkan syetan daripada seribu orang ahli ibadah yg bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh.

Berkata Nabi saw :”barang siapa yg memuliakan orang ‘alim,maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yg telah memliakan aku,maka dia telah memuliakan Allah swt, dan barang siapa yg telah memuliakan Allah swt maka tempatnya adalah di Syurga.

SAYYIDAH AMIRAH
Orang yang menginginkan kemuliaan bersama Allah berusaha mengendalikan dirinya dari memperturutkan keinginan hawa nafsu. Mereka menghadapkan hati ndan fikirannya pada Allah, mereka berusaha patuh pada syari’at dan aturan yang telah ditetapkan Allah, mereka tidak memperturutkan keinginan hawa nafsunya. Orang yang selalu memperturutkan keinginan hawa nafsunya hatinya akan menjadi rusak dan penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk mengobati dan membersihkan nya dari penyakit akhirnya hati akan menjadi keras membatu dan akhirnya mati. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.( Al Baqarah 10)

Para ahli tasawuf membagi nafsu manusia menjadi tujuh tingkatan , yaitu
1.NAFSUL AMARAH, ini adalah tingkatan yang paling rendah. Nafsul amarah cenderung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan keji dan rendah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam
 QS.Yusufayat:53
2.NAFSUL LAWWAMAH,
tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul lawwamah. Nafsu ini sering mengkritik dan menyesali tindakan yang tidak patut yang dilakukan atas dorongan nafsul lawwamah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam QS Al Qiyamah ayat 2
3.NAFSUL MULHAMMAH,
tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul mulhammah. Keberadaannya disebutkan dalam QS Asy Syam ayat 7-10.
4-NAFSUL MUTHMAINNAH,
keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr 27-31
5.NAFSUL RADHIAH
orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa puas dengan apa yang diterimanya dari Allah . Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun buruk yang menimpanya
6.NAFSUL MARDHIYYAH
Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul Radhiyah. Ia adalah orang yang sangat dekat dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud oleh salah satu hadist Qudsi:
“senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan ibadah ibadah sunah hingga aku cinta padanya. Maka apbila aku telkah mencintainya, jadilah aku pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, perkataannya yang dengan ya ia berkata kata, jadilah aku tangannya yang dengannya ia berbuat, jadilah aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan akalnya yang dengannya ia berfikir”
7. NAFSUL KAMILAH,
ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia suci dan sempurna, yang selalu berada dalam pengawasan dan bimbinganNya. Terpelihara dari perbuatan yang tercela.
Untuk meraih tingkatan nafsu dari level rendah sampai yang tinggi seperti tersebut diatas diperlukan perjuangan yang gigih dan ulet. Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha yang maksimal. Untuk naik dari satu tingkat ketingkat yang lebih tinggi dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai bertahun tahun.

”Jika suatu wilayah sudah tidak ada lagi cahaya Allah atau hukum syara-Nya sudah dilecehkan +manusia sudah tidak lagi menyembah Allah (tuhanya adalah uang, jabatan, dan hawanafsu) maka efeknya adalah pembersihan total =disucikan-Nya kembali dengan teguran bencana sebagai pemusnahan berhala-berhala, maka dari itu umur keberlangsungan dunia itu tergantung bagaimana manusia-manusianya mengakui dengan perbuatan+hati bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha berkuasa dalam memberi maslahat dan menarik mudharat

“jadilah sebenar-benar hamba Allah yang tiada pernah mengangankan ataupun mencita-citakan selain-Nya. Ridholah dengan pengaturan-pengaturan-Nya baik pada dirimu maupun orang lain dan setujuilah qadha qadhar-Nya, karena tugas kita hanyalah menuruti Nya disegala kondisi..Dan yakinlah bahwa pengaturanya adalah sebaik-baika pengaturan yang pandai dan cermat untuk kita, karena kita belum tentu bias mengatur kebaikan untuk diri sendiri..Yakin dan percayalah kau akan mendapatkan yang lebih baik dikhirat kelak yang telah Allah sediakan untuk hamba-hamba Nya yang menuruti Nya.”

Chat Box

Total Video Converter 3.5 Full.rar ------------------------------------------------- */ (2) KGB_Archiever_win_gui_v1.2.0.23.zip

windows 8 free

Windows 8 - The next generation of Windows